Kamis, 09 Juni 2016

Mengenal Lebih Dalam Tentang Kanker Payudara



Penyebab Kanker Payudara

Bisa dikatakan, hampir semua jenis kanker yang ada memiliki sebab spesifik dan berbeda-beda. Misalnya, kanker kulit banyak disebabkan oleh sinar ultraviolet. Sementara itu, kanker paru-paru banyak disebabkan oleh asap rokok. Namun demikian, sampai saat ini belum bisa dipastikan apa sebenarnya penyebab pokok kanker payudara. Ya, beberapa hal bisa menjadi faktor kanker payudara, misalnya: faktor genetis, lingkungan, dan hormon. Wanita yang rentan terhadap faktor-faktor ini rentan pula terhadap kanker payudara.
Berdasarkan sejumlah penelitian, sebagian besar wanita pengidap kanker payudara berusia di atas 50 tahun. Ini artinya semakin tua usia, semakin besar resiko mengidap kanker payudara. Faktor lain yang tidak bisa diremehkan adalah faktor keturunan. Jika ada anggota keluarga, misalnya orangtua (ibu) atau nenek, yang memiliki riwayat mengidap penyakit ini, maka resiko mengidap kanker payudara semakin besar. Kanker payudara juga bisa terjadi karena perluasan kanker di bagian tubuh yang lain. Faktor lain adalah gaya hidup yang tidak sehat, misalnya kebiasaan memakan makanan yang mengandung banyak bahan kimia serta konsumsi alkohol dan rokok.

Pencegahan Kanker Payudara

Mencegah kanker payudara adalah pekerjaan yang sebenarnya tidak berat. Diet dan gaya hidup sehat adalah contohnya. Diperkirakan satu dari 3 kasus kanker disebabkan oleh pola makan (dietary habits). Diet yang baik dapat membantu mempertahankan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta mencegah penyakit. Makanan kaya serat, yang juga baik untuk proses menurunkan berat badan, dapat membantu mengurangi prolaktin dan estrogen, dua hormon yang terbukti “berperan” dalam pembentukan kanker (karsinogenesis).
Mengurangi konsumsi dan kadar lemak jenuh di dalam tubuh juga membantu mengurangi resiko mengidap penyakit ini. Bahan makanan seperti kedelai diketahui menghambat pertumbuhan tumor. Sayuran kaya vitamin A seperti wortel, labu, ubi jalar, dan sayuran-sayuran berdaun hijau seperti bayam, sawi hijau, kale dll juga dapat membantu mengurangi resiko penyakit ini; sebab vitamin A mencegah pembentukan mutasi sel penyebab kanker. Buah-buahan dan sayur-mayur yang kaya vitamin C juga bisa membantu mengurangi resiko penyakit ini.

Pendeteksian Dini Kanker Payudara

Hal yang paling lazim dibicarakan dalam upaya mendeteksi kanker payudara secara mandiri adalah benjolan pada payudara. Namun demikian, tidak semua benjolan pada payudara adalah gejala kanker. Oleh karena itu, setelah positif merasa adanya benjolan pada payudara anda, segeralah melakukan diagnosa lebih lanjut dengan ahlinya.
Indikasi lain dari kanker ini adalah munculnya benjolan pada ketiak, rasa nyeri pada payudara, perubahan warna dan atau tekstur payudara, puting mencuat, aerola (daerah sekitar puting) atau puting mengalami perubahan warna menjadi kecoklatan tidak seperti biasanya. Dalam beberapa kasus, deteksi dilakukan dari cairan yang muncul dari puting: berwarna kekuningan, kehijauan, atau bernanah.
Kunci untuk bisa segera bertahan dari serangan kanker ini adalah deteksi sedini mungkin. Sebagian besar kasus kanker payudara yang berujung pada kematian adalah kurangnya kesadaran akan gejala awal dan deteksi sedini mungkin. Umumnya, yang terjadi adalah pasien berkonsultasi dengan dokter setelah kasus kanker payudara berada pada stadium tingkat lanjut. Tentunya proses penyembuhan akan semakin sulit jika kasus kanker payudara semakin berada pada stadium-stadium akhir.

Cara Pendeteksian Mandiri

Anda bisa melakukan pendeteksian secara mandiri dan teratur dengan beberapa langkah sederhana. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan secara rutin setiap bulan, setelah 4-7 hari menstruasi. Berikut beberapa langkahnya:
  1. Berdiri di depan cermin dengan bahu tegak. Letakkan tangan di pinggul. Coba perhatikan payudara anda dan lihat apakah ada perubahan warna, bentuk, atau ukuran.
  2. Angkat tangan ke atas dan lihat lagi apakah ada perubahan fisik yang terlihat pada payudara anda.
  3. Tekan puting dan lihat apakah ada cairan yang keluar.
  4. Berbaringlah dan coba raba payudara kiri dengan tangan kanan, dan sebaliknya. Buat gerakan memutar dan coba rasakan apakah ada benjolan pada payudara anda.
  5. Sambil duduk atau berdiri, pijat payudara dan rasakan apakah ada benjolan. Lakukan hal yang sama dari ketiak hingga bagian perut.
Kebanyakan penderita yang mendapatkan diagnosa positif akan tertekan secara emosional; merasa bahwa kanker payudara layaknya sebuah vonis mati, meskipun proses penyembuhan masih bisa dilakukan; apalagi jika masih pada stadium awal. Secara psikologis, efeknya bisa lebih jauh lagi, penderita bisa mencapai tahap menderita depresi. Oleh karena itu, dukungan keluarga, teman, dan lingkungan sekitar sangat dibutuhkan.
Bergabung dengan berbagai kelompok penderita kanker adalah salah satu solusi untuk menghadapi tekanan karena penyakit ini. Selain dukungan, pasien juga akan mendapatkan informasi yang benar tentang kanker, dan tidak terjebak dengan informasi yang salah, menyudutkan, dan justru dapat memperparah tekanan emosionalnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar