Kamis, 09 Juni 2016

Cara Mendidik Anak Berbicara Dengan Sopan Santun


  •  "Hal yang paling penting dalam mengajarkan anak-anak sopan santun ialah melalui teladan Anda sendiri," demikian tutur Peggy Post, ahli etiket dan salah satu direktur Lembaga Emily Post yang mengajarkan perilaku sosial. Dengan kata lain, anak-anak tidak akan menganggap serius urusan etiket bila yang mengajarkan seorang ibu yang berbicara sembari mengunyah permen karet atau seorang ayah yang sibuk mengirim pesan lewat ponsel ketika sedang di meja makan. Apa yang harus diketahui anak-anak selain mengucapkan "tolong" dan "terima kasih"?
  • Makan dengan sopan

    Kita tidak dilahirkan dengan pengetahuan tentang bagaimana menggunakan sendok garpu dan mengunyah makanan dengan mulut tertutup. Anak kecil yang baru berusia dua tahun dapat diajar cara makan yang sopan. Anda dapat mendorong perlahan dagunya agar mulutnya tertutup sambil mengingatkan dia perlunya makan dengan sopan. Anak-anak yang lebih besar dapat diajar dengan menaruh cermin di meja untuk menunjukkan betapa tidak sopannya mengunyah makanan dengan mulut terbuka atau berbicara dengan mulut yang penuh makanan. Pada usia 4 atau 5 tahun anak-anak hendaknya tahu bagaimana memakai serbet atau kertas napkin untuk mengelap mulutnya dan bukan hidungnya. Jangan sekali-kali tertawa bila anak-anak makan berantakan atau berisik di meja makan, hal itu akan mendorong mereka untuk mengulang perbuatannya.
  • Berbicara dengan halus

    Jangan terbiasa berteriak-teriak biarpun di rumah, anak-anak akan mengikuti kebiasaan ini. Saya ingat ibu saya dulu tidak akan menjawab saya bila saya berbicara dari jarak jauh dengan suara lantang. Kata beliau selalu, "Berbicara dengan orang tua harus mendekat dan bukan seperti Tarzan berteriak, ini bukan hutan." Di meja makan ajarkan mereka berbicara dengan suara perlahan, libatkan mereka dalam percakapan dengan memberi contoh cara berbicara yang sopan.
  • Memberi salam

    Ajarkan anak-anak untuk tidak menjadi pemalu. Bila ada teman atau kerabat orang tua mereka yang belum mereka kenal datang berkunjung ke rumah, ajarkan supaya mereka tersenyum, menatap mata dan memberi salam dengan menyebutkan nama mereka. Anda dapat melatih anak-anak dengan mengadakan sandiwara kecil seolah-olah Anda menjadi tamu di rumah itu. Beritahu anak-anak bahwa sikap sopan santun membantu kita menjalin hubungan dengan orang lain.
  • Kata-kata yang pantas

    Anak-anak gampang meniru kata-kata yang mereka dengar dari orang lain, teman di sekolah atau teve. Tanamkan dalam diri mereka kebiasaan untuk selalu memilih kata-kata yang pantas dan menghindari kata-kata yang tidak pantas. Waktu anak-anak saya masih kecil mereka senang sekali memakai kata "bego." Apa saja mereka komentari "bego" dan siapa saja mereka sebut "bego." Akhirnya kami merasa hal itu harus ditertibkan. Kami memberi mereka peraturan, setiap kali mereka memakai kata itu mereka akan kena denda satu rupiah dari uang saku mereka. Sejak itu mereka tidak lagi berani memakai kata itu.
  • Minta maaf

    Walaupun masih kecil anak-anak harus diajar untuk memahami bahwa apa yang diperbuatnya salah dan mungkin menyakiti perasaan orang lain. Ajarkan kepada mereka untuk minta maaf kepada orang yang disakiti perasaannya. Meskipun hanya soal kecil dan hal itu ditujukan kepada keluarga dekat, kita tidak boleh membiarkan mereka mengabaikan kesalahan tersebut. Pepatah kita mengatakan "Sedikit-sedikit menjadi bukit." Bila kita meremehkan hal-hal kecil tingkah laku mereka akan terbentuk menyepelekan perbuatan mereka yang salah.
  • Berterima kasih

    Selalu biasakan mereka mengucapkan terima kasih atas kebaikan orang lain. Baik dalam hal yang kecil maupun yang besar. Dengan cara ini mereka akan terdidik untuk menjadi orang yang selalu bersyukur atas apa yang dimilikinya dan penuh penghargaan kepada orang lain. Secepat mereka dapat berbicara ajarkan mereka untuk mengucapkan kedua kata ini "terima kasih."
  • Berbuat kebaikan

    Membantu orang lain menunjukkan bahwa Anda berbudi luhur. Berikan teladan kepada anak-anak Anda bagaimana mereka dapat membantu seseorang. Ajaklah mereka ke panti asuhan ketika Anda memberikan sumbangan. Mintalah mereka berbagi hadiah Lebaran atau hari Natal mereka dengan anak-anak yang kurang beruntung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar