Selasa, 08 Maret 2016

RINGKASAN ANATOMI ORGAN REPRODUKSI WANITA, KONSEPSI, dan PERKEMBANGAN JANIN

A.     Anatomi  Organ Reproduksi Wanita
Alat kelamin wanita di bedakan menjadi alat kelamin luar dan alat kelamin dalam:
1.     Alat kelamin luar
Alat kelamin luar terdiri atas bagian – bagian sebagia berikut :
a)     Labia Mayor ( bibir luar vagina yang tebal) berlapiskan lemak
b)    Mons veneris, pertemuan antara kedua bibir vagina bagian atas yang Nampak membukit
c)     Labia Minor ( bibir kecil), yaitu sepasang lipatan  kulit halus dan tipis, tidak dilapisi lemak.
d)    Klitoris , tonjolan kecil disebut juga klentit
e)     Orificium urethrae ( muara saluran kencing ), tepat dibawah klitoris.
f)      Hymen (selaput dara), berlokasi di bawah saluran kencing yang mengelilingi lubang vagina.
2.     Alat kelamin dalam
Alat kelamin dalam terdiri atas bagian – bagian sebagai berikut.
a)     Indung telur(ovarium)
Ovarium berjumlah sepasang dan terletak di rongga perut, yaitu daerah pinggang kiri dan kanan. Ovarium diselubungi oleh kapsul pelindung dan mengandung bberapa folikel. Tiap folikel mengandung satu sel telur yang diselubungi oleh satu atau lebih lapisan sel –sel folikel. Folikel adah struktur seperti bulatan – bulatan yang mengelilingi oosit dan berfungsi  menyediakan makanan dan melindungi perkembangan sel telur.
b)    Oviduk (tuba faloppi)
Oviduk berjumlah sepasang . saluran oviduk menghubungkan ovarium dengan Rahim (uterus). Ujung oviduk berbentuk corong berjumbai – jumbai (fimbriae). Fimbriae berfungsi menangkap ovum. Setelah ovum ditangkap oleh fimbriae , kemudian diangkat oleh bagian oviduk yang menyempit dengan gerakan peristaltic dinding tuba menuju ke Rahim.
Bagian luar tuba faloppi diliputi oleh peritoneum viserale, yang merupakan bagian dari ligamentum latum. Otot di dinding tuba terdiri atas ( dari luar dan dalam )otot longitudinal dan otot sirkuler. Lebih dala lagi didpatkan selaput yang berlipat – lipat dengan sel – sel yang bersekresi danbersilia yang khas berfungsi untuk menyalurkan telur atau hasil konsepsi kearah kavum uteri dengan arusyang ditimbulkan oleh getaran rambut getar tersebut.
c)     Uterus (Rahim)
 pada manusia , Rahim hanya satu ruang dan berotot serta tebal. Pada wanita yang belum pernah melahirkan , ukuran Rahim biasanya panjangnya 7 – 7,5 cm dan lebarnya 4-5 cm tebal 2,5 cm. letak uterus dalam keadaan fisiologis adalah anteversiofleksio (serviks ke depan dan membentuk sudut dengan vagina, demikian pulla,korpus uteri kedepan dan membentuk sudut dengan serviks uteri.
Rahim bawah mengecil mengecil dan dinamakan leher Rahim ( serviks uteri ). Saluranyang terdapat pada serviks yaitu kanalis servikalis berbentuk sebagai saluran lonjong dengan panjang 2,5 cm. sedangkan bagian besar disebut dengan badan Rahim (korpus uteri), Rahim tersusun atas tiga lapisan  yaitu perimetrium, myometrium dan endometrium.
          Endometrium menghasilkan banyak lender dan mengandung banyak pembuluh darah. Lapisan inilah yang mengalami penebalan yang akan mengelupas setiap bulannya bila tidak ada zigot ( sel telur yang telah dibuahi) yang ditanamkan( implantasi). Endometrium melapisi seluruh kavum uteri dan mempunyai arti penting dalam siklus haid  pada seorang wanita dalam masa reproduksi (childbearing age). Uterus atau Rahim merupakan ruangan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
d)    Vagina
Vagina merupakan sebuah tabung berlapiskan otot yang membujur kea rah belakang dan diatas. Dinding vagina lebih tipis dari pada Rahim dan banyak memiliki lipatan . dinding depan dan belakang vagina berdekatan satu sama lain, masing – masing panjangnya 6,5 -9 cm. hal  ini untuk mempermudah jalan kelahiran bayi. Vagina juga memiliki lender yang dihasilkan ooleh dinding vagina dan kelenjar Bartholin (Marieb & Mallat 2011).
Vagina mendapat darah dari:
1)     Ateri uterine, yang melalui cabang ke serviks dan vagina memberikan darah ke bagian 1/3 atas vagina
2)    Arteria vesikalis inferior yang melalui cabangnya memberi darah ke vagina bagian 1/3 tengah
3)    Arteria hemoroidalis mediana dan arteria pudendus interna yang memberikan darah ke bagian 1/3 bawah vagina.
Darah kembali ke pleksus vena yang ada, antara lain pleksus pampiniformis, ke vena hipogastrika dan vena iliaka keatas.
Getah bening (limfe) yang berasal dari 2/3 bagian atas vagiina akan melalui kelenjar getah bening di daerah vasa iliaka, sedangkan getah bening yang berasal dari 1/3 bagian bawah akan melalui kelenjar getah bening di region inguinalis.

Mekanisme Pembentukan Gamet
          Gamet jantan dibentuk didalam testis pada skrotum , sedangkan gamet betina dibentuk di dalam ovarium. Pembentukan gamet jantan disebut spermatogenesis dan pembentukan gamet betina disebut oogenesis.
1.     Mekanisme Spermatogenesis
Spermatogenesis terjadi setelah seorang  laki- laki mengalami masa puber ( dewasa secara biologis). Spermatogenesis kemudian akan terjadi secara teratur dan terus menerus seumur hidup laki – laki. Di dalam testis, spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferous. Pada dinding tubulus seminiferous telah tersedia calon – calon sperma ( spermatogonia) yang berjumlah ribuan. Setiap spermatogonia melakukan pembelahan mitosis membentuk spermatosit primer. Spermatosit primer melakukan pembelahn meosis pertama membentuk 2 spermatosit sekunder. Tiap spermatosit sekunder melakukan pembelahan meosis 2 spermatid yang bersifat haploid. Keempat spermatid iniberkembang menjadi  sperma matang akan menuju ke epididymis. Setiap proses spermatogenesis memerlukan waktu 65 -75 hari.
Struktur sperma matang terdiri dari kepala, leher, bagian , tengah dan skor. Kepala sperma tebal mengandung inti haploid yang ditutupibadan khusus yang disebut akrosom. Akrososm mengandung enzim yang membantu sperma menembus sel telur. Bagian tengah sperma mengandung mitokondria spiral yang berfungsi menyediakan energy untuk gerak ekor sperma. Setiap melakukan ejakulasi, seorang laki –laki mengeluarkan kurang lebih 400 juta sel sperma.
2.     Mekanismee Ooginesis
Oogenesis terjadi di ovarium. Di ovarium ini telah tersedia calon –calon sel telur (oosit primer) yang terbentuk sejak bayi lahir. Saat pubertas, oosit primer melakukan pembelahan meosis menghasilkan oosit sekunder dan badan polar pertama ( polosit primer). Proses ini terjadi di bawah pengaruh FSH (Folicle Stimulating Hormone).
Oosit sekunder dikelilingi oleh folikel. Oosit yang terus berkembang , lama-kelamaan akan dipisahkan dari folikel –folikel  di sekelilingnya oleh zona pelusida. Do bawah pengaruh FSH, folikel –folikel ini membelah berkali – kali dan membentuk folikel Graaf ( folikel yang telah masuk), di antaranya mempunyai yang merangsang hipofisis untuk mensekresikan  LH ( luteineizing Hormone).Lh berfungsi mendorong terjadinya ovulasi (pelepasan sel telur).
Jika pada saat ovulasi terjadi pembuahan , maka oosit sekunder meneruskan pembelahan menjadi ootid (haploid) dan badan polar kedua. Ootid berdiferensiasi menjadi ovum.  Jadi, dalam oogenesis  ini dihasilkan oosit sekunder yang akan  dibuahi oleh sperma. Setelah pembuahan, oosit sekunder membelah lagi secara meosis hingga dihasilkan ovum. Berbeda dengan laki – laki , wanita hanya  mengeluarkan 1 sel telur saja selama waktu tertentu(siklus). Ovulasi pada wanita berhubungan dengan  siklus yang dikontrol oleh hormone . pada manusa dan primate , siklus reproduksinya disebut siklus estrus. Menstruasi dapat diartikan sebagai luruhnya ovum yang tidak dibuahi beserta lapisan dinding uterus yang terjadi secara periodic. Darah menstruasi sering disertai dengan jarring – jaringan kecil yang bukan darah. Siklus reproduksi ini umumnya memiliki periode 28 hari hingga 1 bulan. Oleh karena itu disebut mens (berasal dari bahasa latin , menses yang artinya bulan).
Siklus esterus merupakan suatu perilaku seksual yang agresif dari hewan betina pada saat terjadi ovulasi. Esterus ini merupakan peristiwa yang paling menonjol  dari siklus reproduksi mamalia selain manusia dan primate. Oleh karena itu, siklus reproduksinya disebut siklus esterus.
Perbedaan utama antara siklus esterus dan menstruasi ini adalah pada siklus menstruasi, jika tidak terjadi pembuahan maka endometrium akan dikeluarkan bersama darah. Sedangkan pada siklus estrus tidak terjadi pendarahan karena endometrium diserap (reabsopsi) oleh uterus. Siklus menstruasi wanita 28 hari sekali, sedangkan siklus estrus pada tikus hanya 5 hari sekali, beruang dan ajaing satu tahun sekali, dan gajah beberapa kali dalam setahun.
Selama ovulasi, kandungan estrogen tinggi, sehingga lender pada serviks tipis. Keadaan ini melancarkan sperma untuk bergerak dari vagina ke uterus. Setelah ovulasi, kandungan progesterone meningkat, dan lender serviks menebal dan lengket . lender itu akan menghalangi jalan masuk sperma ke uterus (Marieb 2004).
Pelvis Wanita
Letak            : pelvis bersendi dengan vertebrata lumbalis ke-5 di bagian atas dan dengan caput femoris kanan dan kiri pada acetabulum yang sesuai. Berat tubuh dihantarkan lewat pelvis ke kedua tungkai.
Bentuk         :bentuk pelvis serupa dengan mangkok yang terbentuk dari tulang, dari sini nama pelvis berasal, dan  pelvis membentuk suatu gelang untuk memberikan perlindungan kepada alat – alat di dalam pelvis.
Ukuran        : pelvis merupakan struktur tulang yang terbesar di dalam tubuh.
Struktur makroskopis   : pelvis tersusun oleh empat tulang (os. Sacrum, os. Coccyges, dua os. Coxae)

Os. Sacrum
Dibentuk oleh persatuan lima vertebrata sacralis, sedemikian rupa seperti suati baji di antara os. Coxae kanan dan kiri, dengan tulang –tulang tersebutos. Sacrum bersendi. Empat pasang foramen terbentuk pada perlekatan vertebrata dan keempat foramen ini berhubungan dengan canalis sacralis.
Cekungan os sacrum ( facies pelvica) adalah permukaan depan sacrum yang cekung . cekungan ini membantu meningkatkan kapasitas pelvis vera.
Alae  ( tunggal ala) sacralis meluas keluar di kanan kiri vertebrata sacralis pertama.
Promontorium adalah titik pusat tepi atas vertebra sacralis pertama dengan dasar ( basis) vertebra lumbalis ke – 5 dan menonjol diatas cekunga sacrum.
Canalis sacralis berjalan longitudinal  melewati pusat sacrum dan terbuka pada setinggi vertebra sacralis ke-5. Canalis sacralis ini merupakan jalan nerveus cranalis yang menyebar kekeluar setinggi vertebra sacralis ke-2 dan ke-3 utuk membentuk cauda equine. Selama proses persalinan, , beberapa  dokter ahli kebidanan memberikan obat anestesi local ke canalis sacralis caudalis untuk  menghilangkan rasa sakit akibat kontraksi uterus. Saraf – saraf di bawah  vertebra sacralis ke 2 dilumpuhkan sementara, namun pasien masih sadar sepenuhnya dan dapat berkerja sama.
Os. Coccyx
          Empat vertebrata yang bersatu membentuk coccy (os. Coccygs) yang kecil ini, yang merupakan  bangunan berbentuk segitiga dengan dasar ( basis) di bagian atas dan bersendi dengan sacrum. Otot – oto dan ligament melekat pada puncaknya
          Os. Sacrum membentuk suatu biji yang terletak diantara os coxae kanan dan kiri yang terletak di kedua sisi os. Sacrum.  Pada orang dewasa os. Coxae tampak sebagai satu tulang besar tidak teratur bentuknya, tetapi sebelum individu berumu 25 tahun tilang ini belum mengalami penulangan secara sempurna dan sebelumnya terbentuknya dari tulang – tulang yang berkembang  dari tiga pusat  penulangan primer.
          Ketiga bagian tersebut disebut ilium (os. Ilii), isciuum (os ischia), dan pubis ( os. Pubis). Ketiga tulang tersebut bertemu pada cekungan yang bebrbentuk mangkok yang disebut acetabulum
Os. Ilium
          Di atas dibatasi oleh crista iliaca yang dapat dipalpasi  (dirabai) dengan mudah apabila tangan diletakkan pada pinggang. Crista iliaca berakhir di depan pada spina iliaca anterior. Kira – kira 25 cm di bawahnya terletak spina iliaca anterior inferior. Di sebelah belakang , crista iliaca berakhirpada spina iliaca posterior superior. Dua cekungan  di kanan dan kiri tepat  diatas  celah gluteus merupakan tanda letak kedua spina tersebut. Spina iliaca posterior inferior menandai tepi atas incisura ischiadica major yang melewati oleh nervus ischiadicus.
          Ilium membentuk dua perlima bagian atas acetabulum dan merupakan dua perlima bagian atas os. Coxae . permukaan dalamnya haalus dan cekung , etapi permukaan luarnya kasar dan merupakan tempat perlekatan otot- otot pada gluteus.
Os. Ischium
Ischium merupakan daerah tulang yang menebal dari tulang yang membentuk corpus ossis ischia. Berat tubuh tertumpu pada tuber ischiadium apabila seseorang dalam posisi duduk. Spina ischiadia terletak kira – kira 25 cm diatas tuber ischiadicum, memisahkan incisura ischiadica major dan minor.
Os. Pubis
          Pubis merupakan komponen yang paling terkecil dari ketiga komponen yang membentuk os. Coxae, dan membentuk seperlima bagian bawah acetabulum. Pubis kanan dan kiri bersatu di bagian bedpan pada corpus ossis pubis yang terbentuk segi empat. Tulang – tulang tersebut disatukan oleh bantalan cartilage ( tulang rawan ) yang disebut sympisis pubis. Ramur  superior, yang merupakan perluasan ke atas masing –masing corpus pubis, bersatu dengan ilium  pada eminentia iliopectina. Ramus inferior (descendens) kanan dan kiri membentuk arcus pubis . suatu foramen yang dikelilingi oleh ischium dan pubis disebut foramen obturatorium.

Ukuran Dalam Panggul
a.     Konjugata vera yaitu perbatasan dari tepi atas simfisi sampai ke pronmotorium(11 cm)
b.     Konjugata diagonalis yaitu tepi bawah simfisis sampai ke pronmotorium (12-13)
c.      Diameter oblique yaitu articulation saccroliaka sampai tuber pubicium (13 cm)
d.     Diameter tranversal adalah jarak antara linea terminalis kiri dan kanan.
Ukuran Panggul Luar
a.     Distansia spinarium       : jarak antara SIAS kiri dan kanan
b.     Distansia kristarum       : jarak antara krista iliaka kanan dan kiri
c.      Distansia boundeleque   : dari tepi atas simfisis sampai ruas lumbal ke 5
d.     Lingkaran panggul adalah dari tepi atas simfisis, pertengahan SIAS trokanter mayor lalu ke proxesus lumbal ke 5 ukurannya 80 cm
Bidang Hodge
a.     Hodge 1      : setinggi tepi atas panggul yaitu pada tepi atas simfisis
b.     Hodge 2      : sejajar hodge 1 setinggi tepi bawah simfisis
c.      Hodge 3      : sejajar hodge 1 setinggi spina iliaka
d.     Hodge 4      : sejajar hodge 1setinggi articulation saccrococigys.
Bidang Panggul
Pintu atas panggul
          Merupakan bulatan oval dengan panjang ke samping dan dibatasi oleh :
a.     Promontorium
b.     Sayap os sacrum
c.      Linea terminalis kanan dan kiri
d.     Pinggir atas sympisis pubis
Bidang Terluas Panggul
          Merupakan bidang dengan ukuran – ukuran terbesar. Bidang ini terbentang antara pertengahan sympisis, pertengahan asetabulum, dan pertemuan antara ruas kedua dan ketiga tulang kelangkang. Ukuran muka belakang 11,75 cm, ukuran melintang 12,5 cm.
Bidang Sempit Panggul
          Bidang ini mempunyai ukuran –ukuran terkecil jalan lahir. Membentang setinggi tepi bawah symphisis menuju kedua spina ischiadika dan memotong tulang kelangkang setinggi 1 -2 cm diatas ujungnya. Ukurannya muka belakang 11,5 cm dan ukuran melintang 10 cm. bidang ini merupakan titik putar dari PAP menjadi PBP. Kesempitan PBP biasanya disertai kesempitan bidang sempit panggul.

Siklus Menstruasi
          Siklus menstruasi pada wanita  terdiri dai tiga fase , yaitu fase aliran menstruasi, fase proliferasi, dan fase sekresi.
1.     Fase Proliferasi
Fase ini dikendalikan oleh hormone estrogen maka disebut juga “fase estrogenic”. Fase ini dimulai pada hari ke 5 sampai hari ke 14 dari siklus.
Setiap bulan setelah haid, hipofisis anterior mensekresikan FSH ( Folikel Stimulating Hormone). Hormone ini berpengaruh  terhadap proses pertumbuhan dan pematangan ovum dan folikel graaf. Selama pertumbuhan folikel menjadi folikel graaf terjadi proses pembentukan dan pengeluaran hormone estrogen. Estrogen berfungsi untuk membangun endometrium sejingga endometrium Rahim menebal hingga 5-7 cm. selain itu, estrogen juga mempengaruhi kelenjar serviks untuk menghasilkan cairan encer.
          Adanya estrogen akan menghambat pengeluaran FSH dan memacu pengeluaran LH yang dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Pada tahap akhir, dengan pecahnya folikel graaf, ovum terlepas dan terlempar keluar, disebut ovulasi, kira –kira hari ke 14 dari suatu siklus.
2.     Fase Sekresi ( fase progesterone)
Fase ini terjadi pada hari ke 14 sampai hari ke 28 dari siklus. Folikel graaf yang pecah pada saat ovulasi berubah menjadi korpus rubrum yang mengandung banyak darah. Adanya LH menyebabkan korpus rubrum berubah menjadi korpus luteum ( badan kuning ). Korpus  luteum mensekresikan hormone progesterone.
Selama fase sekresi, endometrium terus menebal. Arteri – arteri membesar dan kelenjar endometrium tumbuh. Perubahan endometrium dipengaruhi oleh hormone estrogen dan progesterone yang disekresikan oleh korpus luteum sesudah ovulasi. Jika tidak ada kehamilan, korpus luteum berdegenerasi sehingga progesterone dan estrogen menurun bahkan sampai hilang.
3.     Fase Menstruasi
Tahap ini berlangsung selama 4-6 hari dalam satu siklus.Sekelompok folikel yang baru telah direkrut dan akan berlanjut  menjadi folikel matang dan salh satunya akan berovulasi. Perubahan sttruktur pada endometrium  selama menstruasi, yang dikendalikan oleh mekanisme yang kompleks dan hanya sebagian telah dimengerti. Protase pemecah matriks dan lisosom yang dikendalikan secara hormonal tampaknya terlibat. Protase pemecah matriks merupakan bagian  dari golongan enzim metalloproteinase (MMP) yang subbstratnya  mengandung kolagen dan matriks protein lainnya.  Oleh karena hormone estrogen dan progesterone berhenti dikeluarkan, maka endometrium mengalami degenerasi. Darah, mucus, dan sel epitel dikeluarkan  sebagai darah haid dari rongga uterus ke vagina .
Dengan menurunnya dan hilangnya progesterone dan estrogen, FSH aktif diproduksi lagi dan siklus dimulai kembali.

B.     KONSEPSI DAN FERTILISASI
Konsepsi merupakan pertemuan antara sperma dan sel telur yang mendakan awal kehamilan. Sekali sebulan, kandung telur wanita melepaskan sebuah sel telur yang kecil, sel telur ini terdorong melewati saluran telur menuju Rahim. Apabila seorang pria mengalami ejakulasi ketika penisnya masih berada  di dalam vagina  wanita selama persetubuhan berlangsung, maka sel –sel sperma yang menyembur keluar bersama air maninya dapat bergerak masuk kedalam vagina, serviks , Rahim dan akhirnya sampai di saluran telur si wanita.
Apabila pria dan wanita melakukan persetubuhan di hari – hari menjelang ovarium si wanita mengeluarkan sel telurnya untuk turun ke saluran telur, maka salah satu sperma pria bias jadi bertemu dengan sel telurnya. Atau bias jadi sel telur sudah keluar terlebih dahulu dan melekat ke dinding Rahim, sehingga ketika sel sperma pria dating , terjadi pembuahan. Pertemuan sel telur dan sperma  ini disebut pembuahan, dank arena inilah seorang wanita bisa hamil.
Fertilisasi adalah  proses penggabungan sperma  dan ovum setelah ejakulasi  kedalam saluran reproduksi wanita, sperma akan tetap hidup selama beberapa hari. Sedangkan ovum akan tetap fertili selama 24 jam setelah ovulasi. Setelah sperma memasuki uterus, kontraksi pada dinding uterin akan membantu sperma mendekati ovum.
Setelah sperma bertemu dengan ovum, akan muncul bukaan di bagian akrosom sperma. Bukaan tersebut akan mengeluarkan enzim pelarut zona pelusida pada oosit sekunder. Stelah sperma memasuki ovum, akan segera tejadi pembuaha yang mencegah sperma lain masuk. Biasanya sperma akan kehilangan ekornya ketika masuk untuk membuahi ovum.
Proses masuknya sperma akan merangsang oosit sekunder menyelesaikan pembelahan meosis keduanya. Kepala sperma yang bersifat haploid membengkak dan membentuk pronukleus jantan. Pronukleus jantan akan melebur dengan pronukleus betina, kemudian membentuk nucleus zigot yang diploid.
Zigot akan tumbuh menjadi embrio did dlam uterus sejak terjadi frtilisasi hingga dilahirkan . waktu kehamilan manusia berkisar rata –rata 266 hari atau 38 minggu.

C.     Perkembangan Janin
1.     Perkembangan emrio di Rahim
Proses perkembangan embrio didalam Rahim adalah sebagai berikut.Telur yang telah dibuahi oleh sperma akan membentuk zigot. Kemudian zigot digerakkan oleh silia oviduk menuju ke uterus. Setelah 24 jam, terjadilah pembelhan sel ( cleavage). Pembelahan uterus yang memakan waktu 3-5 hari.
Sel telur yang sudah dibuahi tadi akan mengalami pembelahan menjadi dua sel, empat sel, delapan sel, enam belas sel dan akhirnya akan menjadi satu kelompol sel baru yang merupakan suatu benda bulat seperti buah murbei yang disebut stadium fase morul. Morula kemudian membentuk bola beongga, bentuk ini disebut blastosit.
Blastosit berdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu:
a.      Sel – sel tertular disebut tropoblas
b.     Sel –sel bagian dalam disebut embrioblas
c.      Rongga berisi cairan disebut blastosol
Proses perubahan morula menjadi blastosit disebut blastulasi. Blastosit kemudian turun ke uterus dan menanamkan diri di endometrium atau melakukan implantasi terjadi pada hari ke 7 atau ke 8.  Implantasi terjadi karena sel tropoblas mengeluarkan enzim proteolitik. Selanjutnya, embrioblas membelah membelah diri sehingga menjadi satu kelompok sel yang sedikit menonjol dan diberi nama bintik benih.

Sel –sel lapisan tropoblas mengeluarkan semacam cairan sehingga antara tropoblas dan bagian bintik benih terpisah. Antara keduanya terbentuk suatu ruangan yang berisi cairan  yang makin lama makin luas. Akan tetapi, anatar bintik benih dengan tropoblas masih berhubungan pada satu tempat yang dinamakan selom(celom). Stadium/fase ini dinamakan fase blastula.
Setelah terjadi blastula maka stadium selanjutnya adalah stadium grastula. Di stadium ini, bintik benih mengalami pertumbuhan sel yang berbeda – beda dan membagi diri menjadi bebrapa lapisan  sel – sel yang berlainan sifatnya. Lapisan – lapisan itu antara llain  ektoderma (lapisan luar) yang dekat dengan tropoblas, lapisan endoderma(lapisan dalam ) yang sedikit  menonjol kedalam ruangan eksoselom, dan mesoderma (lapisan tengah).
Saat embrio tumbuh, endoderma berkembang menjadi batas epitelium gastrointestinum, alat pernapasan dan  sejumlah organ . mesoderma membentuk peritoneum, otot, tulang, dan jaringan ikat lain. Ektoderma membentuk kulit dan system saraf.

2.     Pembentukan Membran Embrio
Selama periode  embrionik, membrane  embrio terbentuk. Membrane – membrane ini berada diluar embrio dan berfungsi melindungi dan memberi makann embrio. Membrane – mebran tersebut adalah kantongkuning telur, amnion,korion,dan alantos.
a.      Kantong kuning telur
Kantong ini adalah membrane yang dibatasi endoderma. Pada beberapa spesies, kantong kuning telur berfungsi menyediakan nutrisi utama bagi embrio. Pada manusia , kantong ini berfungsi menyediakan tempat mula – mula bagi pembentukan darah. Kantong kuning telur juga mengandung sel –sel yang akan berkembang  menjadi spermatogonium atau oogonium setelah bayi dewasa.
b.     Amnion
Amnion merupakan membrane pelindung yang tebal. Saat embrio tumbuh , amnion menyelubungi embrio dan membentuk ruang yang berisi cairan amnion. Cairan amnion berfungsi melindungi embriodari gesekan dan membantu regulasi suhu tubuh embrio.
c.      Korion
Korion merupakan derivate dari ektroderma dan mesoderma tropoblas. Korion menjadi bagian utama plasenta. Korion ini menyelubungi amnion dan kantong kuning telur.
d.     Allantois
Allantois berupa membrane vascular kecil yang merupakan tempat mula – mula pembentuk darah. Fungsi allantois adalah untuk respirasi, saluran makanan , dan ekskresi.

3.     Pembentukan plasenta
Pada bulan ketiga, terjadi pembentukan plasenta ( ari –ari atau tembuni ). Plasenta berbentuk pipih  dan berkembang dari korio dan sebagai endometrium. Fungsi plasenta adalah sebagai berikut.
a.     Memungkinkan oksigen dan makanan dari ibu berdifusi ke darah janin
b.     Memungkinkan karbondioksida dan sisa metabolism janin berdifusi ke darah ibu.
c.      Mencegah mikrooganisme masuk ke tubuh janin.
d.     Menyuplai makanan seperti karbohidrat, protein, kalsium, dan besi ke tubuh janin.
e.      Menghasilkan beberapa hormone yang dibutuhkan untuk memelihara kehamilan.
Imunologi Plasenta
Hubungan ibu janin pada plasenta hemokorial  manusia memungkinkan jaringan yang berasal dari janin terpanjang langsung ke system imun ibu. Jaringan janin, yang mengandung heplotipe maternal akan paternal, bersifat hemialograf. Biasanya, satu organisme imunokompeten dimasuki oleh jaringan yang asing secara genetic, maka akan terjadi penolakan. Namun hal ini tidak terjadi pada kehamilan. Kemampuan  toleransi imunologis maternal terhadap alografit janin sebelum sepenuhnya dimengerti. Perubahan pada repon imun ibu dapat terjadi akbiat adanya hormone  - hormone reproduksi ibu. Progesterone dan prolactin memiliki aktivitas imunosupresi yang jelas dan keduanya meningkat pada kehamilan. Selain itu, sel sitrofoblas vili pada plasenta tidak mengekspresikan antigen major histocompatibility complex (MHC) kelas I dan MHC kelas II pada permukaannya. Sel sitrofoblas ekstravili juga tidak memiliki antigen MHCkelas I nonklasik yang unik. Produk nonklasik ini diperkirakan penting dalam interaksi antara sel plasenta dan populasi sel imun yang sangat unik pada tempat implantasi. Jaringan plasenta juga telah mengubah proses – proses  mettabolik yang menyebabkan immunosupresi. Misalnya, jaringan plasenta dengan cepat mendegradasi triptofan, suatu asam amino yang mengaktifkan  limfosit T.
4.     Tali Pusar
Selama pertumbuhan embrio,  pada korion tumbuh struktur seperti  jari – jari yang disebut vili korion. Vili korion mengandung pembuluh darah janin dari allantois. Vili korion tumbuh terus hingga terendam pada ruang darah ibu yang disebut ruang intervili. Darah ibu dan janin akan berdekatan, namun tidak bercampur. Fungsi vili korion adalah tempat pertukaran oksigen  dan makanan dari darah ibu ke bayi.
Dari pembuluh darah pada vili, makanan akan disirkulasikan ke vena umbilicus (tali pusar ), dan sisa  metabolism dari janin akan meninggalkan janin lewat arteri umbilicus dan berdifusi kea rah ibu.
Tali pusar tersusun atas lapisan terluar amnion yang mengandung arteri umbilicus dan vena umbilicus serta diperkuat oleh jaringan ikat pipih dan alatois.
Apabila bayi telah lahir maka tali pusar akan tetap menempel di perut bayi hingga beberapa hari. Setelah tali pusar tanggal, akan meninggalkan bekas di perut yang sering disebut pusar ( Marieb & Mallat 2001)

Berikut adalah table pembentukan organ dan panjang janin berdasarkan usia kehamilan
Usia kehamilan
Panjang janin
Pembentukan organ
4 minggu
7,5-10 mm
Hidung, telinga, dan mata
8 minggu
2,5 cm
Kepala kearah dada, hidung, telinga, mata mulai terbentuk
12 minggu
9 cm
Daun kuping terbentuk, kelopak mata tampak, leher terbentuk, alat genitalia luar mulai tampak
16 minggu
16-18 cm
Genitalia eksterna tampang, hidung dan telinga tampak jelas
20 minggu
25 cm
Kulit makin tebal, rambut kepala tumbuh, rambut lanugo, tampak
24 minggu
30-32 cm
Kelopak mata tumbuh alis dan bulu mata, kulit keriput dan jelas, kepala besar, pernafasan mulai berfungsi hidup beberapa jam
40 minggu
50-55 cm
Bayi cukup bulan, kulit berambut dengan baik, kulit kepala tumbuh baik, testis telah turun ke skrotum, pusat penulangan tibia proksimal

Referensi

Heffner, linda J. dan Schust, Danny J. 2006 . At a Glance SISTEM REPRODUKSI edisi kedua. Jakarta:Penerbit Erlangga.
Verralls, Sylvia. 2003. Anatomi & Fisiologi Terapan dalam Kebidanan edisi 3. Jakarta: penerbit buku kedokteran.
Klein, Susan & Thomson,Fiona. 2008. Panduan lengkap KEBIDANAN. Yogyakarta: Palmall
Luklukaningsih, Zuyina. 2014. Anatomi Fisiologi dan Fisioterapi. Yogyakarta: Nuha Medika.
Pearce, Evelyn C.  2013. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Cambridge Communication Limited. 1998. Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia dan Sistem Reproduksi. Jakarta : penerbit buku kedokteran

Wiknjosastro, Hanifa. 1991. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar