Jumat, 03 Februari 2017

PERMASALAHAN ETIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI - HARI

Makalah
“Permasalahan  Etik Dalam Kehidupan Sehari – hari dan
Isi PHBS”

Disusun oleh :
1.    Nelsa Purwaningsih (15150047)
2.    Wulan Maulina Tuah K. (15150048)
3.    Rina Martinawati (15150051)
4.    Maria Kristina Bunga (15150057)
5.    Eka Wahyunie G.P. (15150072)

PROGRAM STUDI DII-KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan YME telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah tentang “pembahasan etik dalam kehidupan sehari – hari da nisi dari PHBS” dapat kami selesaikan dengan tepat waktu dan lancar. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas dari dosen pembimbing kami yaitu ibu Istri Yuliani, S. SiT, M.Sc .
            Kami juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah kami. Kami berharap makalah kami dapat diterima dan dipahami oleh semua pihak. Meski makalah telah kami upayakan agar menjadi makalah yang baik namun makalah kami tidaklah sempurna, maka dari itu kami mohon kritik dan saran dari embaca untuk menunjang makalah menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Yogyakarta, 10 November 2016

Penulis







Daftar Isi
Kata pengantar
Bab I pendahuluan
A.   Latar Belakang
B.   Tujuan
C.   Rumusan Masalah
Bab II Pembahasan
A.   Pengertian Etika
B.   Permasalahan etik dalam kehidupan sehari – hari
C.   Isi dari PHBS
Bab III Penutup
A.   Kesimpulan
Daftar Pustaka








Bab I
Pendahuluan
A.   Latar Belakang
Derasnya arus globalisasi yang semakin mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat dunia, juga mempengaruhi munculnya masalah/penyimpangan etik sebagai akibat kemajuan teknologi/ilmu pengetahuan yang menimbulkan konflik terhadap nilai. Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 369/Mengkes/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Bidan, didalamnya terdapat Kode Etik Bidan Indonesia.
Arus kesejahteraan ini tidak dapat dibendung, pasti akan mempengaruhi pelayanan kebidanan. Dalam hal ini bidang yang praktek mandiri menjadi pekerja yang bebas Mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar sekali pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan etik. Etika merupakan suatu pertimbangan yang sistematis tentang perilaku benar atau salah, kebajikan atau kejahatan yang berhubungan dengan perilaku. Etika berfokus pada prinsip dan konsep yang membimbing manusia berfikir dan bertindak dalam kehidupannya dilandasi nilai-nilai yang dianutnya.

B.   Tujuan
1.      Mengetahui apa itu etik
2.      Mengetahui macam – macam issue etik dalam pelayanan kebidanan
3.      Mengetahui isi dari PHBS

C.   Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan etik ?
2.      Bagaimana issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan?
3.      Apa isi dari PHBS ?
Bab II
Pembahasan
A.   Pengertian Etika
Etika diartikan “sebagai ilmu yang mempelajari kebaikan dan keburukan dalam hidup manusia khususnya perbuatan manusia yang didorong oleh kehendak dengan didasari pikiran yang jernih dengan pertimbangan perasaan.
Etik ialah suatu cabang ilmu filsafat. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa etik adalah disiplin yang mempelajari tentang baik atau buruk sikap tindakan manusia. Etika Merupakan bagian filosofis yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah, dan penyelesaiannya baik atau tidak (Jones, 1994).
Menurut bahasa, Etik diartikan sebagai:
      Yunani à Ethos, kebiasaan atau tingkah laku Inggris à Ethis, tingkah laku atau prilaku manusia yang baik, tindakan yang harus dilaksanakan manusia sesuai dengan moral pada umumnya.
Sedangkan dalam konteks secara luas dinyatakan bahwa:
Etik adalah aplikasi dari proses dan teori filsafat moral terhadap kenyataan yang sebenarnya. Hal ini berhubungan dengan prinsip-prinsip dan konsep yang membimbing makhluk hidup dalam berfikir dan bertidak serta menekankan nilai-nilai mereka. (Shirley R Jones – Ethics in Midewifery).
Istilah-istilah dalam Etik :
a.       Legislasi (Lieberman, 1970)
Ketetapan hukum yang mengatur hak dan kewajiban seseorang yang berhubungan erat dengan tindakan.
b.      Lisensi
Pemberian izin praktek sebelum diperkenankan melakukan pekerjaan yang telah diterapkan. Tujuannya untuk membatasi pemberian wewenang dan untuk meyakinkan klien
c.       Deontologi/Tugas
Keputusan yang diambil berdasarkan keserikatan/berhubungan dengan tugas. Dalam pengambilan keputusan, perhatian utama pada tugas.
d.      Hak
eputusan berdasarkan hak seseorang yang tidak dapat diganggu. Hak berbeda dengan keinginan, kebutuhan dan kepuasan.
e.       Instusioner
Keputusan diambil berdasarkan pengkajian dari dilema etik dari kasus perkasus
f.       Beneficience
Keputusan yang diambil harus selalu menguntungkan.
g.      Mal-efecience
Keputusan yang diambil merugikan pasien
h.      Malpraktek
Gagal melakukan tugas/kewajiban kepada klien, tidak melaksanakan tugas sesuai dengan standar, melakukan tindakan yang mencederai klien, klien cedera karena kegagalan melaksanakan tugas. Malpraktek terjadi karena ceroboh dan lupa.

B.   Permasalahan etik dalam kehidupan sehari – hari
Beberapa pembahasan masalah etik dalm kehidupan sehari hari adalah sebagai berikut:
a.       Persetujuan dalam proses melahirkan.
1.      Memilih atau mengambil keputusan dalam persalinan.
2.      Kegagalan dalam proses persalinan.
3.      Pelaksanan USG dalam kehamilan.
4.      Konsep normal pelayanan kebidanan.
5.      Bidan dan pendidikan seks.
b.      Contoh masalah etik yang berhubungan dengan teknologi:
1. Perawatan intensif pada bayi.
2. Skreening bayi.


3. Transplantasi organ.
Transplantasi adalah pemindahan seluruh atau sebagian organ dari satu tubuh ke tubuh yang lain, atau dari suatu tempat ke tempat yang lain pada tubuh yang sama. Transplantasi ditinjau dari sudut si penerima, dapat dibedakan menjadi:
a.       Autotransplantasi, yaitu pemindahan suatu jaringan atau organ ke tempat lain dalam tubuh orang itu sendiri.
b.      Homotransplantasi, yaitu pemindahan suatu jaringan atau organ dari tubuh seseorang ke tubuh orang lain.
c.       Heterotransplantasi, yaitu pemindahan suatu jaringan atau organ dari suatu spesies ke tubuh spesies lainnya.
4.      Teknik reproduksi dan kebidanan.
Antara lain yaitu BAYI TABUNG
Bayi tabung adalah upaya jalan pintas untuk mempertemukan sel sperma dan sel telur diluar tubuh (in vitro fertilization). Setelah terjadi konsepsi hasil tersebut dimasukkan kembali ke dalam rahim ibu atau embrio transfer sehingga dapat tumbuh menjadi janin sebagaimana layaknya kehamilan biasa. Status bayi tabung ada 3 macam :
a.       Inseminasi buatan dengan sperma suami.
b.      Inseminasi buatan dengan sperma donor.
c.       Inseminasi bautan dengan model titipan.

c.       Contoh masalah etik yang berhubungan dengan profesi:
1. Pengambilan keputusan dan penggunaan etik.
2. Otonomi bidan dan kode etik profesional.
3. Etik dalam penelitian kebidanan.
4. Penelitian tentang masalah kebidanan yang sensitif.
d.      Biasanyan beberapa contoh mengenai isu etik dalm pelayananan kebidanan adalah berhubungan dengan masalah-masalah sebagai berikut:
1. Agama / kepercayaan.
2. Hubungan dengan pasien.
3. Hubungan dokter dengan bidan.
4. Kebenaran.
5. Pengambilan keputusan.
6. Pengambilan data.
7. Kematian.
8. Kerahasiaan.

9. Aborsi
Aborsi adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin mencapai viabilitas dengan usia kehamilan < 22 minggu dan berat janin kurang dari 500 gram.
Hukum Aborsi
Menurut hukum-hukum yang berlaku di Indonesia, aborsi atau pengguguran janin termasuk kejahatan, yang dikenal dengan istilah “Abortus Provocatus Criminalis”
Yang menerima hukuman adalah:
1)      Ibu yang melakukan aborsi
2)      Dokter atau bidan atau dukun yang membantu melakukan aborsi
3)      Orang-orang yang mendukung terlaksananya aborsi
Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh bidan untuk turut andil, upaya untuk menurunkan kematian ibu dengan aborsi :
1)      Mencegah terjadinya KTD dengan cara :
melakukan advokasi kemasyarakat tentang isu – isu kespro,consent inform kepada klien kontrasepsi,Melakukan konseling pada perempuan dengan masalah KTD, tanpa sikap menghakimi. Sampaikan informasi yang diperlukan, misalnya :
Prosedur aborsi yang aman, kemungkinan efek samping,Macam aborsi tidak aman dan dampaknya,Resiko dari setiap keputusan yang diambil klien

10. AIDS.
11. In_Vitro fertilization
Bidan dituntut untuk berprilaku hati-hati dalm setiap tindakannya dalam memberikan asuhan kebidanan dengan menampilkan perilaku yang etis dan profesional.






C.   Isi dari PHBS
1.Pengertian PHBS
Perilaku Hidup bersih dan sehat adalah wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekan PHBS. Dalam hal in ada 5 program perioritas  yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat/ Asuransi Kesehatan . sedangkan penyuluhan PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi, dan melakukan edukasi. Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan ( advokasi), bina suasana (support social ) dan pemberdayaan masyarakat . dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri. Terutama dalam tatanan masing – masing dan masyarakat dapat menerapkan cara- cara hidup seht dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
2.Indikator PHBS
Indikator nasional PHBS ada 10 yaitu:
a.       Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
b.      Memberi bayi ASI eksklusif
c.       Menimbang balita setiap bulan
d.      Menggunakan air bersih
e.       Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
f.       Menggunakan jamban sehat
g.      Memberantas jentik di rumah
h.      Makan sayur dan buah setiap hari
i.        Melakukan aktifitas setiap hari
j.        Tidak merokok didalam rumah


3.Keterangan  INDIKATOR  PHBS
a.       Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
Pertolongan pertama pada persalinan balita termuda dalam rumah tangga dilakukan oleh tenaga kesehatan ( dokter dan bidan )
b.      Memberi bayi ASI eksklusif
Bayi termuda umur 0-6 bulan diberi ASI saja sejak lahir sampai dengan 24 jam terakhir.
c.       Menimbang balita setiap bulan
Balita ( 0 59 bulan ) ditimbang berat badannya secara rutin setiap  bulan dan dicatatan dalam KMS. Penimbang ke posyandu, puskesmas, pustu, RS, bidan dan sarana kesehatan lainnya minimal 8 kali setahun.
d.      Menggunakan air bersih
Rumah tangga menggunakan air  bersih untuk keperluan sehari – hari. Syarat fisik air bersih adalah tidak berbau dan tidak berasa. Jarak sumber air bersih dengan tempat penampungan limbah minimal 10 m.
e.       Mencuci tangan dengan  air bersih dan sabun
Kebiasaan anggota rumah tangga umur ≥ 5 th untuk mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum dan sesudah makan, sesudah buang air besar ( BAB) dalam 1 minggu terakhir.
f.       Menggunakan jamban sehat
Rumah tangga memiliki atau menggunakan jamban leher angsa dengan sepitank/lubang penampung  kotoran sebagai tempat pembuangan akhir. Jamban / kakus adalah bangunan yang dipergunakan untuk mebuang tinja atau kotoran manusia bagi keluarga. Manfaat jamban adalah untuk mencegah penyakit dan pencemaran dari kotoran manusia.





Syarat jamban sehat adalah:
1)      Tidak mencemari air minum ( jarak sumber air minum dengan lubang penampungan minimum 10 m, bila tidak memungkin per kontruksi kedap air).
2)      Tidak berbau dan tinja tidak dijamak oleh serangga dan tikus
3)      Tidak mencemari tanah disekitarnya
4)      Mudah dibersihkan
5)      Aman digunakan
6)      Dilengkapi dinding dan atap pelindung
7)      Cukup penerangan
8)      lantai kedap air
9)      luas ruangan cukup
10)   ventilasi cukup baik
11)  Tersedia air dan alat pembersih
g.      Memberantas jintik dirumah
Tidak ditemukan jentik di semua tempat yang dapat menampung air baik atau dilingkungan rumah.
h.      Makan sayur dan buah setiap hari
Anggota rumah tangga > 10 th mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran setiap hari dalam 1 minggu terakhir.
i.        Melakukan aktifitas setiap hari.
Aggota keluarga umur > 10 th melakukan aktifitas fisik setiap hari minimal 30 menit dalam 1 minggu terakhir. Aktifitas fisik yang dimaksud adalah kegiatan olah tubuh yang membuat tubuh menjadi lebih sehat. Lari, jalan , bersepedah kayuh, menimba air.
j.        Tidak merokok di dalam rumah
Anggota keluarga umur > 10 th tidak merokok didalam rumah ketika bersama anggota keluarga lainnya selama 1 bulan terakhir.



Tambahan :
a)      Gizi seimbang
Anggota RT setiap hari mengkonsumsi garam beryodium dan mengkonsumsi aneka ragam makan
b)      Memeriksa kehamilam sesuai standar
Ibu hamil terakhhir yang memeriksakan kehamilannya (K4) secara rutin di tenaga kesehatan dengan rincian:
1)      Trimester I min 1x
2)      Trimester II min 2x
3)      Trimester III min 2x
c)      Memiliki jaminan kesehatan
Anggota RT mempunyai pra upaya kesehatan seperti Askes, Askkesin, Dana Sehat jamsostek, Asuransi Perusahaan, atau bentuk jaminan kesehatan lannya.
d)     Imunisasi lengkap pada bayi (0-11 bulan) yang mendapat imunisasi sesuai program:
1)      0-7 hari :Hb 0
2)      0-1 bulan : BCG
3)      2 Bln : DPT-HB- HiB, Polio 1
4)      3 bln: DPT-HB-HiB II, Polio 2
5)      4 bln: DPT-HB- Hib III,
6)      9 Bln: campak 1, Polio 4
7)      PUS sebagai peserta KB.
e)      Lantai rumah bukan dari tanah
RT yang mempunyai rumah dengan bagian bawah/dasar/alat terbuat dari semen,ubin, keramik/ sejenis yang kedap air.


f)       Pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan
RT  yang memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta
g)      Pengelolaan sampah
Keluarga melakukan pengelolaan sampah sehingga tidak terdapat sampah berserakan atau tidak dikelola dengan baik didalam rumah
h)      Memiliki TOGA
Anggota keluarga yang menanam / memiliki TOGA diperkarangan rumahnya dan tahu pemanfaatannya
I)         Kebiasaan gosok gigi
Anggota keluarga umur ≥ 5 th yang gosok gigi setelah makan dan mau tidur dalam 1 minggu terakhir.



















Bab III
Penutup

Kesimpulan:
Etika diartikan “sebagai ilmu yang mempelajari kebaikan dan keburukan dalam hidup manusia khususnya perbuatan manusia yang didorong oleh kehendak dengan didasari pikiran yang jernih dengan pertimbangan perasaan. Etik ada Legislasi, Lisensi, Deontologi/Tugas, Hak, Instusioner, Beneficience, Mal-efecience, Malpraktek. Disini sebagai bidan kita harus berhati – hai dalam melakukan tindakan maupun pelayanan kepada pelanggan agar tetap menjaga kode etik bidan itu sendiri.
     Sedangkan PHBS adalah karena faktor perilaku secara teoritis memiliki andil 30 – 35 % terhadap derajat kesehatan, sedangkan dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar, maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat, salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).






Daftar Pustaka
Marimbi,Hanum.2008.Etika dan Kode Etik Profesi Kebidanan. Mitra Cendekia Press. Jogjakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar