“MAKALAH KELAINAN CEPAL HEMATOM”
Disusun Oleh:
1.
Nelsa
Purwaningsih 15150047
2.
Ririn 15150049
3.
Rina Martinawati
15150051
4.
Putri Riwa
Arinda 15150059
5.
Is maya 15150060
6.
Ruci Rahmadani 15150069
7.
Eka Wahyunie
G.P. 15150072
8.
Dina Ambarwati 15150074
PRODI D-III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
RESPATI YOGYAKARTA
Kata Pengantar
Kami panjatkan puji syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami
mengenai kelainan Cepal Hematom. Dimana kami mengharapkan bahwa makalah kami
dapat bermanfaat untuk semua kalangan. Karena didalam makalah kami
memperkenalkan apa itu sebenarnya Capu Sussadenium dan cepal hematom, ciri- cirinya dan akibatnya.
Kami menyadari bahwa makalah kami
tidaklah sempurna untuk menyempurnakan makalah, kami mengharapkan kritik dan
saran yang menunjang agar makalah kami lebih baik lagi.
Penulis,
9
September 2016
Daftar Isi
1.1.
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan
1.2.
Pembahasan
A.
Pengertian
B.
Ciri – Ciri
C.
Akibat
1.3.
Penutup
A.
Kesimpulan
1.1.
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Kelahiran
seorang bayi adalah hal yang ditunggu – tunggu oleh para orang tua yang dinantikan
selama kurang lebih Sembilan bulan, terutama kelahiran dengan keadaan bayi
sehat dan sempurna akan menambah kebahagiaan orang tua.
Persalinan adalah proses pengeluaran
konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar
kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa
bantuan (kekuatan sendiri).Persalinan dapat berbentuk:
a. Persalinan spontan, yang sepenuhnya berlangsung dengan
kekuatan ibu sendiri.
b. Persalinan buatan, dengan bantuan tenaga dari luar.
c.
Persalinan diinduksi.
Namun
proses persalinanjuga dapat mengakibatkan trauma dan syok pada ibu dan janin,
terutama pada janin. Biasanya ini
terjadi oleh salah satu hal sebab. Cephal Hematoma biasanya disebabkan oleh
cedera pada periosteum tengkorak selama persalianan dan kelahiran, meskipun
dapat juga timbul tanpa trauma lahir. Cephal Hematoma terjadi sangat lambat,
sehingga tidak nampak adanya edema dan eritema pada kulit kepala. Insidennya
adalah 2,5%. Perdarahan dapat terjadi di satu atau kedua tulang parietal. Tepi
periosteum membedakan chepal hematoma dari caput sucsedeneum. Caput terdiri
atas pembengkakan lokal kulit kepala akibat edema yang terletak di atas
periosteum. Selain itu, chepal hematoma mungkin timbul beberapa jam setelah
lahir, sering tumbuh semakin besar dan lenyap hanya setelah beberapa minggu
atau beberapa bulan
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian dari cephal hematoma ?
2. Apa patofisiologi dari cephal
hematoma hematoma ?
3. Apa etiologi dari cephal
hematoma ?
4. Apa tanda dan gejala dari
cephal hematoma ?
5. Apa komplikasi dari cephal
hematoma ?
6. Bagaimana penatalaksanaan dari
cephal hematoma ?
7. Bagaimana asuhan pada bayi yang
mengalami cephal hematoma ?
C.
Tujuan
1. Untuk
memenuhi tugas mata kuliah asuhan kebidanan neonatus, bayi, balita, dan anak prasekolah.
2. Untuk
menambah informasi dan wawasan kepada mahasiswa kebidanan pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya mengenai masalah cephal hematoma dari pengertian, patofisiologinya,etiologi,
gejala,komplikasi, penatalaksanaan dan asuhan yang akan di berikan pada bayi
yang mengalami cephal hematoma.
1.2.
Pembahasan
A. Pengertian Cepal Hematoma
Cephal hematoma adalah Pengumpulan darah dibawah periost dan
biasanya terjadi pada os parietal. Cephalhematoma yaitu Pembengkakan pada
kepala karena adanya penumpukan darah yang disebabkan perdarahan sub
periosteum. Perdarahan sub periostium akibat ruptur pembuluh darah antara
tengkorak dan periosteum. kerusakan jaringan poriestum karena tarikan atau
tekanan jalan lahir. Dan tidak pernah melampaui batas sutura garis tengah.
Tulang tengkorak yang sering terkena adalah tulang temporal atau parietal
ditemukan pada 0,5-2 % dari kelahiran hidup. (MenurutP.Sarwono.2002. Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal ; Bagus Ida Gede Manuaba. 1998; Prawiraharjo, Sarwono. 2002. Ilmu
Kebidanan)
Cephal hematoma adalah pembengkakan pada daerah kepala yang
disebabkan karena adanya penumpukan darah akibat pendarahan pada
subperiostinum. ( Vivian nanny lia dewi, 2010 ) ). Kelainan ini agak lama
menghilang (1-3 bulan). Pada gangguan yang luas dapat menimbulkan anemia dan
hiperbilirubinemia. Perlu pemantauan hemoglobin, hematokrik, dan bilirubin.
Aspirasi darah dengan jarum tidak perlu di lakukan. (Sarwono
Prawirohardjo,2007).
B.
Patofisiologi dari
Cepal Hematoma
1. Cepal hematoma (Cephal hematoma) terjadi
akibat robeknya pembuluh darah yang melintasi tulang kepala ke jaringan
poriosteum. Robeknya pembuluh darah ini dapat terjadi pada persalinan lama.
Akibat pembuluh darah ini timbul timbunan darah di daerah sub periosteal yang
dari luar terlihat benjolan.
2. Bagian kepala yang hematoma biasanya berwarna
merah akibat adanya penumpukan daerah yang perdarahan sub periosteum.
( Menurut : FK. UNPAD. 1985. ObstetriFisiologiBandung )
C. Etiologi dari Cepal Hematoma
1. Persalinan lama
Persalinan yang lama dan sukar, dapat menyebabkan adanya tekanan tulang pelvis ibu terhadap tulang kepala bayi, yang menyebabkan robeknya pembuluh darah.
Persalinan yang lama dan sukar, dapat menyebabkan adanya tekanan tulang pelvis ibu terhadap tulang kepala bayi, yang menyebabkan robeknya pembuluh darah.
2. Tarikan vakum atau
cunamPersalinan yang dibantu dengan vacum atau cunam yang kuat dapat
menyebabakan penumpukan darah akibat robeknya pembuluh darah yang melintasi
tulang kepala ke jaringan periosteum.
3.
Kelahiran sungsang yang mengalami kesukaran
melahirkan kepala bayi.( Menurut : Prawiraharjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan )
D.
Tanda dan Gejala
dari Cepal Hematoma
1. Adanya fluktuasi
2. Adanya benjolan, biasanya baru tampak jelas
setelah 2 jam setelah bayi lahir
3. Adanya chepal hematoma timbul di daerah tulang
parietalBerupa benjolan timbunan kalsium dan sisa jaringan fibrosa yang masih
teraba. Sebagian benjolan keras sampai umur 1-2 tahun. Tempatnya tetap.
4. Kepala tampak bengkak dan berwarna merah,
karena perdaraahan subperiosteum
5. Tampak benjolan dengan batas yang tegas dan
tidak melampaui tulang tengkorak ( tidak melewati sutura).
6. Pada perabaan terasa mula – mula keras
kemudian menjadi lunak, tetapi tidak leyok pada tekanan dan berfluktuasi.
7. Benjolan tampak jelas lebih kurang 6 – 8 jam
setelah lahir
8. Benjolan membesar pada hari kedua atau ketiga,
pembengkakan terbatas
9. Benjolan akan menghilang dalam beberapa
minggu.
E. Komplikasi dari Cepal Hematum
1) Ikterus
2) Anemia
3) Infeksi
4) Klasifikasi mungkin bertahan selama
> 1 tahun
Gejala
lanjut yang mungkin terjadi yaitu anemia dan hiperbilirubinemia.Kadang-kadang disertai
dengan fraktur tulang tengkorak di bawahnya atau perdarahan intra kranial.
F. Penatalaksanaan dan Asuhan yang akan di berikan pada
Bayi penderita Cepal Hematoma
Cepal
hematoma (Cephal hematoma) umumnya tidak memerlukan perawatan khusus. Biasanya
akan mengalami resolusi khusus sendiri dalam 2-8 minggu tergantung dari besar
kecilnya benjolan. Namun apabila dicurigai adanya fraktur, kelainan ini akan
agak lama menghilang (1-3 bulan) dibutuhkan penatalaksanaan khusus antara lain
:
1.
Menjaga kebersihan luka
2.
Tidak boleh melakukan massase
luka/benjolan Cephal hematom
3.
Pemberian vitamin K
4.
Bayi dengan Cepal hematoma (Cephal
hematoma) tidak boleh langsung disusui oleh ibunya karena Pergerakan dapat
mengganggu pembuluh darah yang mulai pulih.
(Menurut
: Manuaba. Ida Bagus Gede, 1998. Ilmu Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
Untuk Pendidikan Bidan)
Cepal
hematoma (Cephal hematoma) merupakan perdarahan subperiosteum. Cepal
hematoma (Cephal hematoma) terjadi sangat lambat, sehingga tidak nampak
adanya edema dan eritema pada kulit kepala. Pada neonatus dengan Cepal hematoma
(Cephal hematoma) tidak diperlukan pengobatan karena benjolan akan hilang
dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan bila tidak ada komplikasi
1.3.
PENUTUP
KESIMPULAN
Cephal hematoma merupakan
perdarahan subperiosteum. Cephal hematoma terjadi sangat lambat, sehingga tidak
nampak adanya edema dan eritema pada kulit kepala. Cephal hematoma dapat sembuh
dalam waktu 2 minggu hingga 3 bulan, tergantung pada ukuran perdarahannya. Pada
neonatus dengan cephal hematoma tidak diperlukan pengobatan, namun perlu
dilakukan fototdrapi untuk mengatasi hiperbilirubinemia. Tindakan insisi dan
drainase merupakan kontraindikasi karena dimungkinkan adanya resiko infeksi.
Kejadian cephal hematoma dapat disertai fraktur tengkorak, koagulopati dan
perdarahan intrakranial. Maka dari itu sebagai seorang bidan kita harus
terampil memberikan asuhan pada bayi baru lahir baik yang normal maupun memilik
kelainan untuk menghindari terjadinya cephal hematoma tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar